Tips & Tricks

7 Tips Mengurangi Sampah Makanan (Food Waste)

by Kristal Pancarwengi | July 02, 2021

7 Tips Mengurangi Sampah Makanan (Food Waste)
Tahukah kamu? Ada sekitar 1,3 miliar ton sampah makanan tiap tahunnya di seluruh dunia. Sepertiga makanan yang terbuang percuma ini gak hanya menyebabkan kerugian ekonomi, tapi juga kerusakan lingkungan. Data ini disampaikan oleh United Nations (PBB) melalui laman resminya.

Image: Freepik

Sampah-sampah makanan ini rasanya jadi sangat mubazir, mengingat di saat yang bersamaan ada lebih dari 870 juta penduduk dunia yang kelaparan dan gak punya akses untuk memperoleh makanan yang layak. Miris banget kan? Yuk, jadi bagian dari perubahan mengurangi jumlah food waste (sampah makanan) dengan cara-cara berikut!
  1. Beli makanan secukupnya

Karena lapar mata, kita sering membeli banyak makanan yang pada akhirnya gak dimakan, basi, dan berakhir di tempat sampah. Padahal kebiasaan ini mubazir banget, lho. Mulai sekarang, yuk hanya beli makanan yang benar-benar diperlukan. Beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
  • Buat meal preparation untuk seminggu
  • Pakai shopping list saat belanja makanan
  • Hindari makan di luar jika di rumah masih ada stok makanan

Image: Freepik

  1. Selalu cek tanggal kedaluwarsa

Karena jarang memperhatikan tanggal kedaluwarsa di kemasan produk, makanan seringnya kelamaan disimpan sampai akhirnya lewat masa expired-nya. Mau gak mau kita harus merelakannya berakhir di tong sampah, kan? Nah, ini juga termasuk hal yang mubazir, lho. Untuk menghindari kebiasaan membuang-buang makanan, jangan lupa untuk selalu cek tanggal kedaluwarsanya ya! Gak cuma saat membeli, tapi juga ketika sudah tersimpan beberapa waktu di rumah.

Image: Grid.id

  1. Masak apa yang ada di kulkas

Kebiasaan lain yang membuat sampah makanan kian bertumpuk adalah membeli makanan/bahan makanan terus menerus, sementara di rumah masih ada stok bahan yang belum diolah.

Image: Freepik

Biar gak food waste, coba terapkan cara berikut:
  • Cek kulkas secara rutin. Cek apa saja bahan makanan yang masih kamu punya.
  • Lakukan “rotasi makanan”. Bahan makanan yang sudah dibeli lebih dulu diletakkan di depan. Yang baru dibeli ditaruh di belakang. First in first out.
  • Manfaatkan sayur atau bahan makanan semaksimal mungkin. Kamu bisa memasaknya dengan cara mengombinasikan sesuai selera. Percaya deh, eksperimen dapur sangat menyenangkan!
  • Lakukan pengawetan dengan cara blansir atau membekukannya (frozen).
  1. Masak secukupnya

Keluarga besar biasanya akan memasak dalam porsi yang besar pula. Ini gak salah, kok. Tapi pastikan kamu benar-benar menghabiskannya ya. Sebab kebanyakan makanan juga seringnya cuma berakhir dibuang. Sayang, kan? Jika masakanmu masih sisa, coba simpan atau hangatkan untuk dikonsumsi kembali lain waktu.

Image: Pixabay

  1. Cek jamur pada makanan

Makanan berjamur biasanya akan langsung dilempar ke tempat sampah. Padahal makanan yang jamuran gak selalu berbahaya jika dikonsumsi, lho. Ada beberapa jenis makanan yang aman dikonsumsi meski sudah berjamur. Tipsnya dengan membuang bagian yang berjamur. Contohnya keju bertekstur keras. Adapun jenis makanan yang gak boleh dikonsumsi sama sekali jika berjamur adalah roti tawar, keju bertekstur lembut, yogurt, dairy products, selai, buah-buahan dan sayuran.

Image: Pixabay

  1. Berbagi dengan orang lain

Punya banyak makanan di rumah? Daripada terbuang percuma, alangkah baiknya kalau kamu membaginya dengan saudara, teman, atau tetangga sekitar rumah. Sesekali gak ada salahnya mengundang teman atau tetangga untuk makan siang atau makan malam bareng di rumah. Dijamin persaudaraan kalian bakal makin hangat!

Image: Freepik

  1. Manfaatkan bahan makanan sisa

Jika kamu masih punya bahan makanan sisa yang sudah telanjur busuk (misalnya buah dan sayur), coba manfaatkan untuk membuat pupuk kompos tanaman. Selain berguna, cara ini juga efektif banget buat ngurangin limbah makanan.

Image: Freepik

Itu dia beberapa cara mengurangi limbah makanan yang bisa kalian terapkan di rumah. Ingat, langkah sekecil apa pun akan membawa perubahan besar yang positif pada lingkungan, lho. Yuk mulai dari sekarang!