Food

Susu UHT dan Susu Pasteurisasi. Apa Bedanya?

by Kristal Pancarwengi | June 08, 2021

Susu UHT dan Susu Pasteurisasi. Apa Bedanya?
Pernah melihat label susu UHT dan susu pasteurisasi pada kemasan produk susu yang kalian beli, kan? Meski secara fisik mirip (sama-sama cair), ternyata keduanya berbeda, lho. Baik susu UHT maupun susu pasteurisasi punya manfaat yang baik untuk tubuh. Persamaannya adalah keduanya sudah melewati proses pengolahan sedemikian rupa untuk mengurangi bakteri dan patogen lain yang berbahaya bagi kesehatan. Nah, untuk perbedaan antara susu UHT dan susu pasteurisasi, kalian bisa cek nih poin-poin berikut:.
  1. Proses sterilisasi

Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah jenis susu yang proses sterilisasinya dilakukan di bawah suhu yang sangat tinggi, yakni 135-145 derajat Celcius selama 2-4 detik. Suhu tinggi inilah yang dipercaya bisa mematikan bakteri patogen di dalamnya sehingga susu menjadi steril. Oh iya, susu UHT bisa disimpan dalam jangka waktu lama meski tanpa kulkas. Nah, kebalikan dari susu UHT, susu pasteurisasi diolah dan disterilisasi dengan suhu 72-85 derajat Celcius selama 10-15 detik. Tujuannya adalah untuk meminimalisir jumlah bakteri patogen serta memperlambat pertumbuhan mikroba dalam susu. Susu pasteurisasi ini wajib disimpan dalam lemari es dan harus dikonsumsi sesegera mungkin.
  1. Rasa susu

Perbedaan susu UHT dan susu pasteurisasi juga bisa diamati dari rasanya. Karena dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi, susu UHT umumnya akan berwarna sedikit kecokelatan dengan rasa yang “matang”. Beda dengan susu pasteurisasi yang punya warna lebih terang dengan rasa yang cenderung lebih segar. Ini karena susu pasteurisasi dipanaskan dengan suhu yang gak begitu tinggi.
  1. Tingkat sterilisasi

Tingkat sterilisasi pada susu UHT dan susu pasteurisasi juga gak sama, lho. Pada proses produksi susu UHT, seluruh jenis bakteri dihilangkan dengan suhu tinggi sehingga susu jenis ini dijamin hampir 100% steril. Nah, pada susu pasteurisasi, bakteri tidak semuanya dimatikan. Tapi jangan khawatir, produsen susu akan memproses susu tersebut ke tahap selanjutnya dengan mendinginkan susu di suhu 4,4 derajat Celcius. Tujuannya untuk menghindari kontaminasi bakteri yang bisa membahayakan kesehatan.
  1. Beda kemasan

Beda antara susu UHT dengan pasteurisasi juga terdapat pada kemasannya. Susu pasteurisasi biasanya dikemas dengan wadah plastik atau kertas karton. Sementara itu, susu UHT banyak dikemas dalam wadah kaleng atau kertas karton dengan beberapa lapisan tambahan. Ini berkaitan banget dengan jangka waktu simpannya masing-masing.
  1. Waktu penyimpanan

Perbedaan paling mencolok antara susu pasteurisasi dengan UHT mungkin terletak pada durasi simpannya. Susu pasteurisasi (hampir mirip dengan susu segar) hanya bisa bertahan selama 10-21 hari dalam suhu kulkas. Sedangkan susu UHT bisa nih disimpan dalam jangka lebih dari 6 bulan meskipun tanpa kulkas. Tentunya selama kemasan masih tersegel rapi ya.
  1. Harga di pasaran

Perbedaan susu UHT dan susu pasteurisasi juga menyangkut soal harga, lho. Susu pasteurisasi secara general dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada susu UHT. Salah satu alasannya adalah karena masa simpan susu yang cukup pendek—kurang dari 30 hari.
  1. Kandungan nutrisi susu

Nah, ini yang paling penting. Melansir artikel dari University of Melbourne, kandungan nutrisi susu UHT pastinya berbeda dengan susu pasteurisasi. Proses sterilisasi suhu tinggi pada susu UHT menjadikan susu ini kehilangan banyak protein. Selain itu, suhu tinggi akan mengakibatkan kalsium susu menjadi lebih susah diserap tubuh. Jadi mana yang lebih baik, susu UHT atau susu pasteurisasi? Soal ini pastinya kembali ke preferensi masing-masing ya. Biasanya tiap orang punya alasan tertentu kenapa mereka lebih memilih produk susu dari jenis tertentu. Kalau kalian sendiri paling suka yang mana nih?