Healthy Foodie

Apa Sih Makanan Superfood, Ini Dia Ceritanya!

by Pramawidhi Setiono | February 03, 2020

Apa Sih Makanan Superfood, Ini Dia Ceritanya!
Tren makanan superfood belakangan mulai ramai lagi dibicarakan banyak orang. Dipercaya sebagai makanan yang penuh dengan manfaat bagi tubuh manusia, superfood banyak dikonsumsi sebagai makanan utama. Bahkan, keberadaan makanan yang dikategorikan sebagai superfood dipercaya mulai menggantikan makanan sehari-hari. Namun, apa sih sebenarnya makanan superfood? Yuk cari tahu dalam artikel ini!

Sudah Berusia Tua

makanan superfood

Photo source: shutterstock

Embel-embel superfood mulai ramai dibicarakan di sekitar tahun 2007. Pada tahun tersebut, digadang-gadang bahwa superfood akan menjadi sebuah hype dan menjadi satu dari sekian industri global yang mencapai angka milyar dollar di tahun 2011. Pada tahun 2011 tersebut, ribuan jenis superfruit akan berada di pasaran. Namun, apakah istilah makanan superfood benar-benar baru muncul pada tahun 2007-an? Jawabannya adalah tidak. Bahkan, istilah ini sudah muncul sejak puluhan tahun sebelumnya, yaitu pada saat Perang Dunia I. Pada masa Perang Dunia I, tepatnya di awal abad ke-20, The United Fruit Company memulai penggunaan istilah superfood dalam iklannya. Iklan pertama yang dikeluarkan perusahaan ini berupa promosi pisang impor yang mereka jual. Dalam iklan tersebut, terdapat beberapa poin utama, yaitu nilai dari pisang dan keunggulan pisang. Intinya, The United Fruit Company mempromosikan tentang beragam kelebihan pisang dibandingkan dengan buah lainnya. Fenomena superfood ini makin naik setelah muncul sebuah jurnal kesehatan yang dikeluarkan oleh The American Medical Association. Jurnal kesehatan ini berisikan tentang konsumsi pisang untuk menyembuhkan penyakit autoimun dan diabetes. Lewat jurnal ini, pisang akhirnya menjadi sebuah komoditas utama bagi kesehatan manusia. The United Food Company yang melihat fenomena ini akhirnya juga memasukkan beragam manfaat pisang ini sebagai bagian dari promosi. Meski begitu, ada pula pendapat lain yang menyatakan istilah superfood pertama kali digunakan oleh surat kabar dari Kanada pada tahun 1949. Surat kabar ini menuliskan tentang beragam kandungan nutrisi yang dimiliki oleh muffin dan menjadikan muffin sebagai salah satu superfood.

Berawal dari Jualan Marketing

Photo source: shutterstock

Lama menghilang, istilah superfood baru mulai ramai lagi dibicarakan di tahun 2007. Kemunculan superfood membuat istilah lain, superfruit, muncul ke permukaan. Pada kurun waktu tahun 2007-2008, tercatat kenaikan sebesar 67% produk baru yang menggunakan embel-embel superfruit. Di tahun 2011, angka ini menurun drastis hingga 56%. Pada tahun 2007-2008, lebih dari 10.000 produk superfruit baru dikenalkan kepada publik. Sebagian besar di antaranya merupakan buah-buahan eksotis dan langka yang berasal dari negara dengan iklim tropis. Beberapa contohnya adalah mengkudu dari Benua Oseania, manggis dari Asia Tenggara, atau acai berry dari Brazil. Masuk ke tahun 2010-2013, popularitas makanan eksotis ini mulai menurun. Namun, ada satu buah yang masih memiliki nilai penjualan stabil hingga saat ini. Buah tersebut adalah delima. Tercatat, pada kurun waktu tahun 2005-2007, penjualan produk yang mengandung delima naik hingga 400%. Hingga saat ini penjualan delima masih besar nilainya di pasar, terutama setelah muncul beragam makanan dengan delima sebagai pelengkapnya. Lantas, apakah makanan yang masuk dalam kategori superfood, seperti misalnya pisang, merupakan benar-benar makanan super? Jawabannya adalah tidak. Pada akhir abad ke-20 hingga awal abad ke-21, istilah superfood digunakan sebagai salah satu alat marketing. Hampir semua produk suplemen kesehatan dan makanan yang dinilai memiliki nilai lebih diberi label superfood. Produk yang menggunakan label superfood dijual dengan harga lebih tinggi dari produk sejenis tanpa label. Padahal, kelebihan dari produk dengan label superfood sendiri belum diteliti lebih jauh lagi. Menariknya, di tahun 2007 Uni Eropa melarang peredaran produk-produk yang menggunakan label superfood. Produk ini baru bisa dijual jika sudah diteliti lebih lanjut oleh sebuah Badan yang ditunjuk oleh Uni Eropa dan mendapat bukti bahwa benar memiliki khasiat lebih.

Ragam Makanan Superfood

Banyak makanan yang akhirnya mendapatkan label superfood. Kebanyakan dari makanan ini adalah makanan yang cocok untuk dijadikan menu diet atau makanan sehat. Berikut ini beberapa di antaranya!

Biji-Bijian

makanan superfood

Photo source: outdoorherbivore.com 

Sebagai salah satu makanan superfood, bijian-bijian dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Salah satunya adalah kinoa si sumber karbohidrat baru. Kinoa dipercaya dapat menggantikan peran dari beras di masa mendatang. Biji-bijian yang satu ini memiliki kandungan vitamin B yang besar sehingga mampu mencegah kanker. Selain itu, kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan beras membuat kinoa sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Berry

Photo source: pexels

Kandungan flavonoid yang dimiliki oleh berry dipercaya bisa menurunkan risiko serangan jantung. Beberapa berry bahkan memiliki kandungan lebih dari sekedar menurunkan risiko serangan jantung. Di antaranya adalah acai berry yang mengandung 19 asam amino dan kandungan antioksidan yang mencegah penuaan dini. Selain itu, ada juga goji berry yang kaya akan vitamin C dan E serta biasa digunakan sebagai obat penyembuh diabetes dan darah tinggi.

Tanaman Hijau

Photo source: pexels

Banyak orang yang menyebut tanaman hijau sebagai salah satu bagian dari superfood. Tanaman hijau seperti kale dan bayam kaya akan vitamin A, C, E, dan K. Selain itu, tanaman hijau ini juga beberapa di antaranya memiliki kandungan zat besi, magnesium, potasium, dan kalsium. Contohnya, secangkir kale mengandung 550 mikrogram vitamin K setara dengan 680% kebutuhan manusia sehari-hari. 

Dark Chocolate

Photo source: pixabay

Penelitian menunjukkan bahwa dark chocolate kaya akan flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu sumber utama dari antioksidan yang memiliki manfaat mencegah serangan jantung dan kanker serta memperkuat sistem imun. Bagian dari cokelat yang memiliki fungsi besar ini berasal dari bubuk kakao. Dark chocolate adalah makanan yang paling tepat karena cokelat yang telah dicampur dengan gula kemungkinan besar telah kehilangan fungsi ini. Memang cukup banyak makanan superfood yang dipercaya memiliki kandungan jauh lebih besar dari makanan lainnya. Namun, dibandingkan mengonsumsi superfood akan lebih baik jika kalian mengonsumsi super plate. Super plate ini adalah seporsi makanan yang penuh dengan makanan sehat dan beranekaragam.