Food

Nasi Bungkus di Angkringan Kenapa Dinamakan Nasi Kucing?

by Wahyu Panca Handayani | March 04, 2022

Nasi Bungkus di Angkringan Kenapa Dinamakan Nasi Kucing?

Pernah nggak sih kamu penasaran nasi yang dijual di angkringan kenapa dinamakan nasi kucing, ya? Kalau sedang jalan-jalan di Kota Yogyakarta, memang kurang lengkap kalau belum makan sebungkus nasi kucing di angkringan yang tersebar di hampir setiap sudut kota.

Tampilannya yang unik, rasanya yang bikin nagih, dan harganya yang murah-meriah selalu jadi alasan kenapa nasi khas angkringan ini selalu jadi kuliner wajib di Jogja. Nah, di sini Nibble mau ngajak kamu kenalan lebih dekat sama nasi kucing sekaligus cari tahu tentang asal-usul nasi kucing ini. Pastikan kamu membacanya sampai habis, ya!

Apa Itu Nasi Kucing

Source: Freepik

Nasi kucing atau sego kucing dalam bahasa Jawa merupakan menu wajib yang dijajakan di setiap angkringan. Berbeda dengan nasi bungkus pada umumnya, ukuran nasi kucing ini sangat kecil. Biasanya, kamu dapat menemukannya dalam bungkusan kertas nasi ataupun daun pisang.
Harganya juga sangat murah dan nggak akan bikin kantong jebol. Satu bungkus nasi kucing ini dulunya dihargai Rp1.000 saja. Namun, nasi kucing kini sudah mengalami kenaikan sehingga kamu harus membayar sebesar Rp2.000 atau Rp3.000 per bungkusnya. Ada juga nasi kucing yang dibanderol lebih mahal dari harga tersebut, tergantung pada ukuran dan lauk yang digunakan di dalamnya.

Alasan kenapa nasi kucing ini bisa murah banget nggak lain karena  porsinya yang memang sangat kecil. Satu bungkus nasi kucing ini biasanya hanya berisikan tiga sendok nasi putih dengan secuil lauk. Biasanya, lauk yang akan kamu temukan di dalam bungkusan nasi kucing ini adalah sambal teri, sambal pindang, atau oseng tempe.

Source: Instagram/angkringan_gas_bang

Tentu saja, kamu nggak akan langsung merasa kenyang kalau hanya makan satu bungkus nasi kucing ini. Kebanyakan orang biasanya paling tidak menghabiskan dua sampai empat bungkus nasi kucing dalam sekali makan. Kamu juga bisa menambah ceker bakar, hati ampela, sate usus, sate telur puyuh, dan beraneka gorengan yang juga tersedia di angkringan ini.

Saat ini sego kucing ini sudah mulai mengalami banyak perubahan. Kalau kamu berkunjung ke angkringan kekinian, baik di Jogja maupun di luar Jogja, kamu akan menemukan lebih banyak variasi sego kucing, nggak hanya lauk sambal teri dan oseng tempe saja. Bahkan, sudah banyak nasi kucing yang dijual dalam porsi yang lebih banyak dan dengan lauk yang lebih beragam, seperti udang, telur, dan ayam. 

Penyajian nasi kucing di angkringan-angkringan yang lebih modern tersebut juga berubah. Alih-alih dibungkus daun pisang atau kertas nasi dengan porsi yang sedikit, nasi kucing tersebut justru dihidangkan di piring dan disesuaikan dengan porsi masing-masing. Penyajian yang seperti itu tentu saja sudah nggak bisa lagi disebut nasi kucing lagi.

Asal-Usul Nasi Kucing

Source: Freepik

Nggak hanya pensaran dengan alasan kenapa dinamakan nasi kucing, kamu pasti juga penasaran dengan sejarah nasi kucing ini, bukan? Apalagi, nasi kucing ini memang selalu jadi kuliner andalan banyak orang karena harganya yang sangat merakyat.
Melansir dari Detik Food, ide nasi kucing ini pertama kali dicetuskan oleh Mbah Pairo pada tahun 1950 silam. Mbah Pairo yang berasal dari Klaten tersebut memutuskan untuk menjual nasi dalam porsi kecil tersebut di angkringannya yang berada di emplasemen Stasiun Tugu Yogyakarta.
Dengan porsinya yang sangat kecil dan lauknya yang sederhana, nasi di angkringan Mbah Pairo ini sering jadi pilihan makanan orang-orang yang kurang mampu. Nasi bungkus yang hanya terdiri dari beberapa suap nasi tersebut akhirnya semakin populer dan dikenal oleh banyak orang.

Kenapa Dinamakan Nasi Kucing?

Ide Mbah Pairo untuk menjual nasi bungkusan dalam porsi kecil tersebut akhirnya ditiru oleh banyak orang. Sejak saat itu, hampir semua angkringan di Yogyakarta mulai menjadikan nasi bungkus tersebut sebagai menu utama mereka. Meskipun begitu, nasi tersebut baru mulai dinamain sego kucing baru pada sekitar tahun 1980-an, tiga puluh tahun setelah nasi tersebut pertama kali dijual. 

Source: Instagram/dapoernanat

Melansir dari Kompas, beberapa orang percaya kalau penamaan nasi kucing ini dimulai karena jumlah nasinya yang sangat sedikit. Alih-alih disesuaikan dengan porsi manusia dewasa, nasi kecil yang sangat sedikit tersebt hanya cukup untuk mengenyangkan seekor kucing.

Ada juga yang menyebutnya denan nama demikian karena lauk yang digunakan di dalam bungkusan nasi kucing. Seperti yang dijelasin sebelumnya, nasi kucing ini cenderung berisikan nasi putih dengan sambal ikan, entah itu teri, gereh pindang, atau bandeng.

Kalau kamu mempunyai kucing peliharaan di rumah, kamu pasti tahu dong kalau lauk-lauk tersebut sangat disukai oleh kucing. Bahkan, kamu sendiri pastinya juga sering memberi makan kucingmu dengan nasi pindang atau nasi teri tersebut, bukan?

Porsinya yang sedikit dan lauk pindang atau teri yang digunakan tersebut terlihat seperti makanan yang akan diberikan kepada kucing. Nggak heran kalau orang-orang mulai menyebutnya sebagai sego kucing.

Jadi Makanan Paling Diburu

Source: Instagram/angkringan_uwenan

Meskipun sederhana, nasi kucing jadi menu yang paling diburu oleh banyak orang. Ketika kamu berkunjung ke Jogja, kamu akan melihat angkringan-angkringan yang selalu dipenuhi oleh masyarakat setempat. Nggak hanya orang tua saja, anak muda juga suka makan di angkringan ini.

Apalagi, harga nasi kucing yang murah sering jadi pilihan terbaik saat sedang bokek. Hanya dengan uang Rp5.000 saja, kamu sudah bisa mendapatkan nasi kucing dengan lauk tambahan yang cukup mengenyangkan. Nggak heran kalau nasi kucing ini jadi favorit banyak orang, khususnya mahasiswa Jogja yang kebanyakan anak rantau.

Bahkan, nasi kucing pernah jadi makanan yang paling dicari saat era reformasi pada tahun 1998. Pada saat itu, Indonesia sedang mengalami krisis dan harga bahan-bahan pokok melejit drastis. Nah, harga nasi kucing yang murah dan nggak pernah berubah ini tentu saja jadi penolong banyak orang pada masa itu, khususnya mahasiswa rantau yang keuangannya sangat terbatas.

Itulah beberapa fakta tentang nasi angkringan dan alasan kenapa dinamakan nasi kucing. Kamu juga salah satu penggemar nasi kucing nggak nih?