Food

Lidah Kucing dan Sejarah Nama Uniknya

by Finna Zephyrine | July 16, 2021

Lidah Kucing dan Sejarah Nama Uniknya
Lidah kucing mendapatkan namanya dari bentuknya yang mirip dengan lidah kucing yang kecil. Ternyata, di beberapa negara, sebutannya pun sama meski berbeda bahasa. Kue kering yang suka meramaikan berbagai perayaan ini memang memiliki rasa yang lezat dengan sensasi renyah.

Photo source: Pixabay

Ada dari Zaman Belanda

Bersamaan dengan banyak makanan lainnya, kue lidah kucing juga masuk ke Indonesia melalui Belanda pada masa kolonial. Bahan-bahan yang mudah dicari membuat kue ini mudah diadaptasi oleh orang Indonesia. Dalam versi aslinya, kue yang dalam bahasa Belanda dikenal dengan kattentong ini memiliki pinggiran yang agak kecokelatan. Perbedaan hanya terdapat pada teknik memanggangnya yang menghasilkan kue kering yang renyah di pinggir dan lembut di tengah.

Photo source: Flickr

Belanda memang yang membawa ragam kue kering ini ke Indonesia, tapi tahu nggak sebelumnya sudah ada di mana? Pada akhir abad ke-19, sebuah perusahaan Küfferle memproduksi kreasi makanan ini. Perusahaan tersebut sekarang diakuisisi oleh perusahaan kuliner terkenal, Lindt & Sprüngli. Kemudian, Prancis sebagai negara yang terkenal dengan kreaksi kulinernya mulai memproduksi kue ini dan menyebutnya sebagai langues de chat. Masterclass menyebut lidah kucing ampir mirip dengan ladyfinger tapi dengan kocokan telur yang lebih kaku dan cetakan yang lebih tipis. Kreasi kue yang mirip dengan lidah kucing ini adalah katzenzungen di Jerman, lengua de gato di Spanyol, lingua di gatto di Italia, dan limb? de pisic? di Rumania. Di negara tersebut, kue kering ini dijual dalam kemasan dan tersedia di toko swalayan. Sementara di Indonesia, kue ini muncul dari para pembuat kue dan tersedia di momen-momen tertentu. Biasanya, langues de chat dimakan sore hari bersama teh, tambahan pencuci mulut, atau sebagai pendamping yang memberikan kerenyahan di tengah-tengah lembutnya es krim.

Resep Simpel dan Mudah Dimodifikasi

Bahan-bahan untuk membuat lidah kucing sangat sederhana: telur, tepung, mentega, gula. Kunci kenikmatannya ada pada putih telur yang dikocok kaku serta tepung dan gula yang diayak halus. Yang terpenting, jenis tepung yang digunakan pun sesuai dengan kegunaannya. Karena masih cukup “polos”, kue kering ini sangat mudah untuk dimodifikasi. Saat ini, sudah ada lidah kucing dengan taburan keju, almond, dicelup cokelat, bahkan diberi warna pelangi. Belakangan di Jepang, muncul variasi yang cukup digandrungi yaitu dengan menambahkan pasta cokelat putih di antara dua buah kue seperti sandwich. Variasi a la Jepang ini dikenal dengan shiroi kobito, dikemas secara hati-hati agar kedap udara dan terasa segar seperti baru saja keluar dari oven.

Photo source: Flickr

Sayangnya, kue ini termasuk butuh penanganan khusus dalam segi penyimpanan. Kalau terkena angin, nggak sampai sehari pasti teksturnya sudah berubah jadi lembek. Sementara dengan penyimpanan kedap udara pun, masa simpannya hanya sekitar dua hingga tiga hari.

Membuat Kue Lidah Kucing

Saat ini, resep kue lidah kucing sudah banyak tersebar online. Untuk menemukan yang tepat, kamu sebaiknya baca terlebih dahulu testimoni orang lain yang sudah membuat ulang resep.

Photo source: Pixabay

Dalam baking, tidak dianjurkan untuk mengganti satu bahan dengan bahan lain yang dianggap mirip. Sebab, nanti hasil akhirnya bisa berbeda dengan yang diharapkan. Pastikan juga kamu memiliki alat yang lengkap sebelum bikin lidah kucing ini. Beberapa alat yang mungkin kamu butuhkan adalah mixer untuk mengocok telur, piping bag untuk membentuk kue, loyang dengan alas kertas, atau loyang khusus lidah kucing. Kalau sudah siap, kamu tinggal mencari resep terbaik dan mulai membuatnya untuk mengobati kerinduan pada hari raya.