Foodies Trends

Lupakan Aromanya. Ini Manfaat Jengkol untuk Kesehatan

by Finna Zephyrine | September 30, 2021

Lupakan Aromanya. Ini Manfaat Jengkol untuk Kesehatan
Semua pasti tahu makanan asli Indonesia ini, tapi ada yang tahu nggak apa manfaat jengkol? Makanan ini memang bukan favorit semua orang karena aromanya yang cukup menyengat. Tapi, kalau udah tahu rasa dan cara mengolahnya, dijamin pasti nggak akan melewatkan kesempatan untuk makan jengkol yang bernama ilmiah Archidendron pauciflorum ini. Meskipun berasal dari Asia Tenggara, jengkol juga dikenal di negara-negara barat dengan sebutan jering bean, djenkol, atau dogfruit. 

Kandungan Jengkol

Photo source: Wikimedia Commons

Mengutip dari Nilai Gizi, kandungan dalam 100 gram jengkol termasuk 5.4 gram protein, 40.7 gram karbohidrat, dan 0.30 gram protein. Sementara untuk vitamin dan mineral, jengkol memiliki kandungan vitamin B1, B2, B3, C, serta kalium, fosfor, kalsium, zinc, zat besi, dan serat. Kalau dilihat dari keragaman kandungannya, jengkol memang termasuk salah satu bahan makanan yang padat gizi. Setiap 100 gram jengkol memenuhi  192 kkal dari kebutuhan gizi harian. Di dalam jengkol, terdapat juga asam jengkolat yang merupakan salah satu bentuk asam amino nonprotein. Menurut sebuah artikel dari Sentra Informasi Keracunan Nasional, asam jengkolat lebih tinggi ditemukan pada jengkol tua. Karena mudah mengkristal di dalam tubuh, terlalu banyak mengonsumsi jengkol bisa menyebabkan gangguan ginjal yang disebut dengan kejengkolan atau djenkolism. Pada beberapa orang, kondisi ini bersifat sementara, tapi jika disertai dengan kondisi ginjal yang bermasalah, kondisi dapat berlanjut.

Asal Nggak Terlalu Banyak, Ini Manfaat Jengkol untuk Tubuh

Photo source: Wikimedia Commons

Adanya potensi djenkolism itulah yang membuat jengkol nggak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, usahakan memilih jengkol muda atau yang nggak terlalu tua. Nah, dengan porsi yang pas atau sekitar 15 gram dalam sekali makan, manfaat jengkol untuk tubuh ternyata cukup bagus, lo.

1. Sumber Protein yang Baik

Photo source: Flickr

Jumlah protein dalam 100 gram jengkol lebih tinggi dibandingkan yang ada dalam tempe, kacang kedelai, dan buncis dalam porsi yang sama. Ini berarti, makanan yang bisa diolah jadi berbagai macam makanan ini bisa jadi sumber protein nabati yang baik. Apalagi, kalau sudah diolah dengan benar, aroma sulfurnya berkurang dan bisa jadi lauk yang nikmat. Boleh kan, jadi tambahan variasi lauk bergizi di rumah?

2. Memperbaiki Jaringan Tubuh

Photo source: Pixahive

Karena kandungan proteinnya yang baik, jengkol bisa membantu tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak dengan lebih cepat. Hal ini berperan penting bahkan saat kamu nggak mengalami luka  yang kelihatan. Jaringan di dalam organ tubuh pun akan sangat terbantu dengan adanya protein tambahan dari makanan seperti jengkol.

3. Mencegah Anemia

Photo source: Pixahive

Sebelumnya udah kita ketahui kalau jengkol juga memiliki zat besi yang cukup signifikan. Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah yang akan sangat membantu para penderita anemia. Selain itu, tambahan asupan zat besi dari jengkol bisa memperbaiki distribusi oksigen ke seluruh tubuh, membuatnya terasa lebih segar dan sehat.

4. Memberikan Asupan bagi Tulang

Photo source: Pixabay

Kalsium dan fosfor adalah dua asupan penting bagi tulang, dan keduanya ada di dalam jengkol. Kedua asupan ini akan bekerja sama dengan protein dan zat besi untuk menciptakan kondisi tulang yang prima dan mencegah osteoporosis terutama untuk wanita. Ini berarti, jengkol bisa jadi alternatif sumber kalsium dengan rasa yang berbeda dengan sumber kalsium lain yang lebih umum seperti susu.

5. Sumber Antioksidan

Photo source: Pixabay

Adanya vitamin A, B, dan C dalam jengkol menjadikannya sumber antioksidan yang baik. Antioksidan sendiri berperan dalam memelihara kesehatan jantung, membantu regenerasi sel, serta menghalau radikal bebas yang menjadi sumber penyakit kronis seperti kanker.

Mengolah Jengkol dengan Benar

Photo source: Wikimedia Commons

Sebenarnya mengolah jengkol nggak terlalu sulit. Bahkan, manfaat jengkol muda akan tetap kamu dapatkan kalau kamu konsumsi mentah. Rasanya mirip seperti kacang yang empuk, tentunya dengan aroma yang berbeda. Sementara kalau sudah direbus, teksturnya sangat mirip dengan kentang dengan aroma yang membuatnya semakin gurih. Pada dasarnya, kamu bisa merebus jengkol dengan sejumput garam untuk menghilangkan aroma dan mengurangi sedikit kandungan asam jengkolatnya, sehingga lebih aman dimakan. Setelah itu, barulah bisa diolah lebih lanjut seperti digoreng, diberi bumbu rendang, atau balado. Lama merebus bisa disesuaikan dengan selera, ada yang suka jengkol dengan tekstur yang sedikit crispy, ada juga yang suka memakannya kalau sudah empuk. Gimana dengan kamu, Nibblers? Suka jengkol atau nggak? Kalau nggak suka, mungkin sesekali kamu bisa cobain rendang atau balado jengkol sebagai permulaan. Kalau udah tahu kenikmatan dan manfaat jengkol, pasti kamu bakal ketagihan, deh!