Ternyata cukup banyak lho pilihan cafe vintage yang ada di Jakarta Barat. Sudah tahu belum kalau kawasan Kota Tua dan Glodok termasuk dalam wilayah Jakarta Barat? Keadaan kawasan legendaris di sana membuat banyak nih pilihan cafe dan resto yang estetikdengan nuansa vintage tempo dulu. Dari mulai nuansa ala Kolonial Belanda sampai klasik ala Peranakan Tionghoa pun ada di sini.
Berikut ini rekomendasi cafe vintage yang estetik di Jakarta Barat!
1. Cafe Batavia
Kalau ngomongin soal cafe restoran vintage paling mewah dan bersejarah di Jakarta Barat, sudah pasti salah satunya adalah Cafe Batavia. Berlokasi di Lapangan Fatahillah, bangunannya sendiri sudah dibangun sejak tahun 1805 di mana saat itu menjadi tempat penginapan para pejabat Belanda. Seiring waktu, bangunan ini dibeli oleh Paul Hassan, seorang keturunan Prancis dan menjadikannya restoran sampai kini.
Kebayang dong bagaimana vintage dan estetiknya restoran ini yang seolah juga merupakan semi-museum karena merupakan bangunan cagar budaya grade A. Dari mulai arsitektur, dekorasi interior, meja kursi, alat makan, hingga foto-foto yang terpampang di dinding akan membawa pada suasana zaman Belanda. Menu makanannya didominasi sajian Nusantara dengan ada menu khas Belanda, seperti bitterbalen, poffertjes, erwtensoep (sup kacang polong).

Photo source: @cafe_batavia
Lokasi: Taman Fatahillah, Jl. Pintu Besar Utara No. 14, Kota, Jakarta Barat.
2. Rode Winkel (Toko Merah)
Bangunan kolonial lainnya yang disulap menjadi cafe vintage kontemporer yang estetik di kawasan Kota Tua Jakarta Barat adalah Rode Winkel alias Toko Merah. Bangunan merah di tepian Kali Besar ini sudah ada sejak tahun 1730 milik Pejabat Tinggi VOC bernama Gustaaf Baron van Imhoff. Beberapa fase sejarah selanjutnya, gedung ini dibeli oleh Kapiten Tionghoa bernama Oey Liauw Kong untuk dijadikan toko sekaligus tempat tinggal.
Sempat berganti-ganti kepemilikan, bangunan Toko Merah ini sempat hampir terbengkalai sebelum akhirnya diubah menjadi cafe estetik tahun 2023. Selain eksteriornya yang ikonik dengan batu bata merahnya, bagian dalamnya juga masih menonjolkan nuansa VOC seperti kayu kusen, jendela, dan ceilingnya yang besar, tinggi, serta kokoh. Untuk sajiannya sendiri tersedia mie goreng, nasi goreng kampung, iga bakar maranggi, ayam mentega, sampai rondo royal dan pisang goreng wijen.

Photo source: @rodewinkel.id
Lokasi: Jl. Kali Besar Barat No.11, Roa Malaka, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat.
3. Kedai Seni Djakarte
Selanjutnya ada cafe restoran lainnya yang sudah pasti vintage di Jakarta Barat karena lokasinya tepat di samping Museum Sejarah Jakarta. Namanya adalah Kedai Seni Djakarte yang juga masih mempertahankan gaya klasik dengan warna putih hijau muda yang ikonik. Pada mulanya, kedai ini juga merupakan bangunan kantor peninggalan Belanda, yakni bekas kantor asuransi Batavia Zee en Brand Assurantie Maatschappij.
Bangunan yang dirancang arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen ini sekarang jadi salah satu kedai paling ikonik di Kota Tua. Kamu bisa merasakan sensasi ala kedai di Eropa dengan area outdoor dan payung untuk melindungi dari terik matahari. Pilihan menunya tersedia sop buntut, buntut goreng, iga bakar, nasi bakar ayam, mie godog, mie siram, dan sapi lada hitam.
Lokasi: Jl. Pintu Besar Utara. 17, Jl. Taman Sari Raya No.RT.4, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
4. Acaraki Jamu Kota Tua
Jika kebanyakan anak kekinian lebih menyukai kopi susu dan matcha latte, brand bernama Acaraki ini justru mengusung jamu sebagai andalannya. Sudah cukup dikenal luas, Acaraki awalnya membuka cafe-nya di bangunan lawas bekas bangunan kolonial di Kota Tua. Nama Acaraki sendiri diambil dari kosakata profesi dalam Prasasti Madhawapura, yakni profesi peracik jamu.
Cafe di kawasan Kota Tua ini menempati bekas Gedung Kerta Niaga yang disulap bagian dalamnya untuk menjadi cafe dengan sajian jamu berempah yang dikemas lebih kekinian. Kamu bisa menikmati jamu klasik seperti kunyit asam dan beras kencur, maupun yang sudah disajikan lebih kekinian. “Jamu new wave” mereka seperti golden sparkling (kunir asam dengan sparkling water), saranti (beras kencur creamer milk), bereskrim (es krim beras kencur), dan vanilla twilight (kunyit asam es krim).

Photo source: @acaraki.jamu
Lokasi: Gedung Kerta Niaga, Jl. Pintu Besar Utara No.11 4, Kota Tua, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
5. Pantjoran Tea House
Berlokasi di bagian depan gerbang masuk kawasan Pecinan Glodok, Pantjoran Tea House menjadi tempat ngeteh paling ikonik di sini. Begitu masuk, kamu akan terpukau dengan gaya Chinese-Peranakan vintage yang megah seperti di Hong Kong, Shanghai, atau Singapura di masa lampau. Bangunan klasik ini konon sudah berdiri sejak tahun 1635 dan di tahun-tahun selanjutnya pernah dioperasikan sebagai toko obat tertua di Batavia tahun 1928.
Bukan hanya karena lokasinya yang ikonik, tetapi juga desainnya seperti adanya lampion, lukisan klasik, dan jendela besar. Soal menu, di sini kamu bisa menikmati ragam teh herbal ala Chinese yang sudah tersohor khasiatnya dengan dimsum sebagai pendampingnya. Menu-menu di sini juga berkonsep no pork no lard seperti sup ayam ginseng, mie sapi lada hitam, ayam kungpao, sapo seafood, fuyunghai, dan mie goreng kucai.

Photo source: @pantjoran_tea
Lokasi: Jl. Pancoran No.4-6 Glodok Tamansari 9, 5, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
6. Kopi Es Tak Kie
Kalau bicara soal kedai kopi paling legendaris yang ada di Gang Gloria Glodok, sudah pasti Kopi Es Tak Kie pilihannya. Usaha kedai kopi ini didirikan oleh Liong Kwie Tjong yang baru bermigrasi dari Tiongkok ke Batavia tahun 1925. Saat ini, Tak Kie sudah diteruskan sampai ke generasi ketiga dengan pengelola saat ini yaitu Latief Yulus yang merupakan cucu langsung sang pendiri.
Unsur vintage di sini bukan kreasi ala-ala, tapi memang masih mempertahankan furniture dan perlengkapan yang masih bertahan dari tahun 1930. Biji kopi pilihan dari daerah Lampung akan disajikan dengan gaya lawas yang sudah bertahan sejak kedai ini pertama kali buka. Bahkan untuk sajian es kopi susu, di sini tetap mempertahankan penyajian lawas yang menggabungkan kopi hitam dengan susu kental manis, bukan susu krim kekinian.

Photo source: @kopiestakkieglodok
Lokasi: Jl. Pintu Besar Selatan III Gang Gloria No. 4 - 6, Glodok, Jakarta Barat.
7. Djauw Coffee
Masih di sekitaran Glodok nih, ada cafe dan coffee shop vintage ala Tionghoa lainnya yang terkenal di Jakarta Barat, yaitu Djauw Coffee. Kedai kopi ini menjadi pilihan kedai kopi lawas terfavorit di Glodok setelah Tak Kie. Suasana jadul nan vintage benar-benar membuat sensasi tersendiri selepas seharian menelusuri gang-gang di Glodok.
Dekorasinya juga jadul banget dari mulai furniture lawas, hiasan perkakas jadul seperti piringan hitam, setrika, alat jahit, sampai sepeda lawas. Soal sajiannya, hal unik lainnya karena kopi di sini disajikan dengan gaya tradisional ala Turki yang kopinya dipanaskan memakai pasir panas. Untuk camilannya sendiri tersedia donat kentang, donat ubi, pisang goreng, singkong, gabin tapai, dan roti kaya kukus.

Photo source: @djauwcoffee
Lokasi: Jl. Kemenangan Raya No.58B, RT.6/RW.6, Glodok, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
8. Babah Koffie by Kawisari
Cafe vintage selanjutnya di Kota Tua Jakarta Barat yang cantik bikin terpukau adalah Babah Koffie by Kawisari. Lokasinya ada di House of Tugu, begitu masuk kamu disuguhkan dengan tampilan yang sangat artistik layaknya sebuah karya masterpiece. Kamu akan dibuat gak berhenti mengatakan “wah” melihat detil ornamennya yang mengusung kekayaan sejarah peradaban Nusantara di era Majapahit dan kerajaan-kerajaan se-zamannya.
Cita rasa resep sajiannya juga terinspirasi dari kekayaan kuliner Nusantara, paduan gaya Barat, dan ragam kuliner Peranakan Asia lainnya. Seni penyajiannya juga merupakan penghormatan kepada warisan kuliner Nusantara dan Asia yang kaya serta beragam. Ada pilihan menu seperti tahu telor Blitar, bihun kerapu koh asiung, ikan kerapu kuah telur asin, bitterbalen rendang, dan cendol pannacotta.

Photo source: @babahkoffiejakarta
Lokasi: Jl. Kali Besar Barat No.28, RT.7/RW.3, Roa Malaka, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat.
9. Kaneel Cafe
Ternyata di daerah Tanjung Duren juga gak mau ketinggalan menghadirkan cafe vintage ala Belanda di Jakarta Barat. Namanya adalah Kaneel Cafe yang setiap sudutnya estetik ala tempo dulu dan lawas abis. Dekorasinya terdiri dari keramik-keramik klasik, piringan hitam, piano klasik, radio jadul, hingga lukisan.
Tempatnya sendiri juga asyik dengan bangunan dua lantai yang menyediakan area indoor maupun outdoor. Soal menunya, kamu bisa memesan menu ala Belanda seperti stamppot, bitterbalen, macaroni schotel, poffertjes, pannenkoek, dan klappertaart. Pilihan menu lainnya ada nasi campur ayam woku ala Manado, nasi cakalang pampis, mie cakalang, bubur Manado, penne carbonara, dan minuman cap badak.

Photo source: @cafekaneel
Lokasi: Jl. Tanjung Duren Raya No.12, RT.14/RW.7, Tanjung Duren Raya, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat.
10. Kedai Kopi Keluarga
Cafe estetik bergaya vintage berikutnya yang bisa kamu datangi di Jakarta Barat adalah Kedai Kopi Keluarga. Berlokasi di daerah Puri, tapi vibes yang dibawa seakan-akan cafe vintage-retro ala Jaksel yang estetik. Berbeda dari gaya vintage Jakbar lainnya yang bergaya Belanda atau Peranakan, di sini justru mengusung gaya ala New York 1920-an.
Sesuai namanya, di sini terhitung ramah keluarga dengan hiasan foto-foto keluarga jadul dan foto hitam putih yang membuatnya makin vintage. Area dine in di sini juga luas lega dengan penerangan yang sengaja dibuat agak redup supaya makin terasa nuansa klasik 20-an. Soal menunya ada nasi bebek madura, bakmi ayam kampung, Hong Kong style fried chicken, nasi goreng om-om, rawon, nasi ayam goreng, kwetiau, dan dimsum.

Photo source: @kedaikopikeluarga.id
Lokasi: Jl. Puri Kembangan No.21A, Kembangan Sel., Jakarta, Kota Jakarta Barat.
Cantik, estetik, dan bersejarah kan rekomendasi cafe resto vintage di Jakarta Barat kali ini? Yuk kulineran sambil masuk ke ruang jelajah waktu!