Food

10 Jenis Jamur yang Bisa Dimakan. Ternyata Enak Lho!

by Danang Lukmana | February 18, 2022

10 Jenis Jamur yang Bisa Dimakan. Ternyata Enak Lho!

Gak semua jamur itu beracun untuk dikonsumsi, karena ada banyak jenis jamur yang bisa dimakan bahkan cita-rasanya sangat lezat. Seperti kita sudah tahu bersama, banyak makanan yang menggunakan jamur sebagai bahannya. Dari mulai makanan Barat, Jepang, Korea, hingga makanan Indonesia seperti camilan jamur crispy pun punya rasa super enak.

Rahasia kelezatan jamur, karena bahan satu ini memang bisa mengeluarkan cita-rasa umami yang alami. Bahkan kandungan gizi, protein, dan seratnya pun tinggi yang membuatnya pas untuk pengganti menu daging-dagingan. Apalagi teksturnya sangat variatif dan khas, sehingga menambah sensasi saat disantap.

Nah, dilansir dari The Spruce Eats dan Kompas, berikut ini 10 jenis jamur bisa dimakan dan paling umum dikonsumsi.

1. Jamur Tiram

Nah, kalau kamu suka jajan dan menikmati renyah serta gurihnya menu jamur crispy, maka wajib tahu nih bahan utamanya. Jenis jamur tiram adalah bahan utama pembuatannya, yang mana jamur ini juga enak dijadikan beragam olahan lainnya. Selain digoreng tepung, jamur tiram sering ditumis, dijadikan pepes, ataupun sup berkuah.

Jamur ini memang sekilas mempunyai bentuk seperti tiram di bagian bawah kelopaknya yang beralur. Umumnya jamur satu ini berwarna putih kusam dan harganya cukup terjangkau di pasaran. Mengandung zinc, zat besi, kalium, fosfor, vitamin C, asam folat, vitamin B kompleks, dan serat, sebaiknya pilih bahan yang segar untuk diolah.

Source: Freepik

2. Jamur Kuping

Kalau jamur yang satu ini sering ditemukan juga dalam kuliner Indonesia dan Chinese, namanya adalah jamur kuping. Biasanya jamur ini diolah dalam menu sup seperti sup timlo dan kimlo khas Solo ataupun tekwan Palembang. Bentuk dan teksturnya memang mirip seperti daun telinga serta punya varian warna cokelat kemerahan hingga kehitaman.

Saat dikunyah, teksturnya agak kenyal namun crunchy alias kriuk saat dikunyah. Jamur ini punya kandungan kalori dan lemak yang rendah, tinggi serat, antioksidan, selenium, riboflavin, vitamin B, dan omega 3. Khasiatnya bisa melancarkan peredaran darah dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Source: Istockphoto

3. Jamur Kancing

Satu lagi jenis jamur yang bisa dan sering dikonsumsi di mana saja, yaitu jamur kancing. Konon jamur ini merupakan jenis yang paling banyak dibudidayakan di dunia dan dikenal juga sebagai jamur champignon. Jamur ini mempunyai bentuk bulat seperti kancing dan ada yang berwarna putih bersih tapi ada juga yang agak cokelat.

Rasanya gurih nikmat dengan tekstur lembut yang membuatnya cocok dengan beragam menu. Sajian yang sering dibuat dari jamur ini adalah tumisan, diolah bersama pasta, dibuat sup krim kental, ataupun dijadikan topping pizza. Jenis ini mempunyai kalori yang rendah dan punya sifat antikanker, serta mampu mengendalikan gula darah.

Source: Istockphoto

4. Portobello

Dengan diameter yang bisa mencapai 13 centimeter, jamur portobello jadi salah satu jamur terbesar yang dikonsumsi dan komersial. Konon, jamur ini merupakan bentuk paling matang dari jamur kancing ataupun jamur kompos yang berwarna cokelat. Oleh karena itu bentuknya memang mirip jamur kancing tapi ukurannya jauh lebih besar.

Untuk dikonsumsi harus dipotong dulu bagian batangnya yang keras dan berserat, serta dibersihkan dengan benar karena aromanya tajam. Jamur ini bisa diolah saat utuh dengan cara dipanggang ataupun diiris-iris terlebih dulu. Portobello yang diiris-iris juga bisa diolah dengan cara ditumis untuk isian pasta, saus steak, dan hamburger.

Source: Istockphoto 

5. Shiitake

Jenis jamur yang bisa dikonsumsi berikutnya adalah jamur shiitake yang dibudidayakan serius di Asia Timur khususnya Jepang. Jamur yang di Tiongkok disebut hioko ini punya warna kecokelatan hingga cokelat tua dan berbentuk payung. Ciri khas lainnya adalah motif retakan seperti merekah pada permukaannya.

Jamur ini mempunyai rasa yang gurih dan bertekstur seperti daging saat dimasak, sehingga sering dijadikan alternatif makanan vegan. Di Jepang sendiri, shiitake sering diolah sebagai kaldu yang gurih atau dicampur miso. Sering diolah dengan cara dipanggang atau tumis, jamur ini punya khasiat menjaga imunitas dan mengontrol kolesterol.

Source: Istockphoto

6. Enoki

Berikutnya ada jamur enoki yang pastinya sudah akrab jika kamu gemar menikmati menu hot pot dan BBQ ala Jepang atau Korea. Jenis jamur yang satu ini punya bentuk batang yang kecil dan panjang berwarna putih, serta bagian ujung seperti topi salju. Mempunyai nama latin Flammulina velutipes, jamur ini cuma tumbuh di iklim dingin saja. Makanya harganya cukup premium di Indonesia.

Tetapi gaperlu khawatir karena jamur satu ini sekarang sudah banyak kok dijual di pasaran, terutama pada restoran suki dan grill. Lezat dijadikan olahan sup berkuah, jamur ini juga nikmat saat dipanggang bersama daging atau digoreng crispy. Seratnya yang tinggi juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.

Source: Istockphoto

7. Shimeji

Aneka macam jenis jamur memang bisa dimakan dan dibudidayakan secara luas untuk bahan konsumsi yang enak. Dalam kuliner Jepang, terdapat banyak penggunaan jamur yang khas, salah satunya jamur shimeji. Sekilas bentuknya mirip jamur enoki dengan batang agak panjang, ringan, tapi bagian topinya berwarna cokelat. 

Akan tetapi saat diolah, harus pastikan bahwa benar-benar dimasak sampai matang sempurna agar lebih aman. Seringkali jamur ini digoreng garing, ditumis, dijadikan pelengkap nasi goreng, atau direbus untuk sup.  Jamur satu ini konon bermanfaat mengatasi nyeri ulu hati, meningkatkan massa otot, serta obat meriang dan masuk angin.

Source: Istockphoto

8. Porcini

Selanjutnya ini adalah jamur liar namun sangat bisa dimakan bahkan terkenal punya cita-rasa sedap, yaitu jamur porcini. Berbentuk seperti jamur payung berwarna cokelat pucat, porcini dikenal punya aroma khas yang sedap. Teksturnya yang halus, rasanya yang lezat, dan harum menjadikannya bahan favorit dalam kuliner Tuscany, Italia.

Jenis jamur ini biasanya dimasak dengan cara dipanggang atau ditumis lalu dijadikan pelengkap pasta. Terkadang, jamur ini juga lezat dijadikan olahan sup dan stew atau seperti olahan semur yang nikmat. Harganya sendiri bervariasi namun umumnya cukup mahal.

Source: Istockphoto

9. Jamur Morel

Salah satu jenis jamur paling mahal di dunia yang bisa dimakan adalah jamur morel yang secara bentuk memang kurang menarik. Jamur liar ini punya bentuk seperti sponge yang sudah menyusut atau kisut, dengan warna kecoklatan hingga cokelat gelap. Saat mau diolah, harus dipastikan bahwa jamur ini sudah dicuci bersih terlebih dahulu.

Soal rasa, jamur ini punya aroma yang khas seperti kayu dan tanah, serta mengeluarkan sensasi rasa seperti kacang-kacangan. Jamur morel bisa diolah menjadi risotto, campuran pasta, atau pelengkap saus steak. Selain itu, jamur ini termasuk yang punya kandungan antioksidan paling tinggi di antara jamur lainnya.

Source: Istockphoto

10. Truffle

Nomer terakhir dalam daftar ini, pastinya ada jamur truffle yang dinobatkan sebagai jamur paling mahal untuk dikonsumsi. Yang membuat harganya mahal karena jamur ini hanya tumbuh di bawah tanah dan di wilayah tertentu. Sehingga mencari keberadaan jamur ini sudah seperti halnya mencari sebongkah emas atau permata dalam tanah.

Ada dua jenis truffle umum yang dikenal dan dikonsumsi yakni truffle hitam serta truffle putih yang harganya lebih mahal. Karena mahal, umumnya harga jamur ini dibanderol per gram atau per iris dan serutannya. Cukup serut atau iris tipis jamur ini, lalu taburkan ke atas makanan, maka timbul cita-rasa umami dengan aroma earthy yang khas. 

Source: Istockphoto 

Nah, itu dia 10 jenis jamur yang bisa dimakan dan lazim dikonsumsi sebagai bahan pangan komersial. Sebetulnya masih ada beberapa jenis jamur lainnya yang biasa tersaji di atas piring makan. Kalau selera kamu sendiri, paling suka konsumsi jenis jamur yang mana nih?