Lifestyle

Ini Alasan Kenapa Burger Disebut Junkfood

by Danang Lukmana | January 24, 2022

Ini Alasan Kenapa Burger Disebut Junkfood

Meskipun sudah dilengkapi sayuran dan daging berprotein, tapi kenapa burger disebut junkfood dan dianggap salah satu makanan yang gak sehat ya? Makanan ini memang tergolong cepat saji dan jadi kudapan favorit di banyak restoran chain di dunia. Terdiri dari setangkup roti bun dengan isian daging patty menggugah selera, sayuran, dan saus lezat, makanan ini sangatlah menggugah selera.

Selain mudah dan cepat penyajiannya, ternyata burger termasuk kategori junkfood yang berisiko membuat tubuh jadi gak sehat lho. Bahkan jika kamu mencari pengertian dan daftar makanan apa saja yang tergolong junkfood, maka makanan satu ini pasti masuk dalam daftar teratas. 

Lalu kenapa ya burger sering disebut sebagai junkfood yang gak menyehatkan. Untuk pengertiannya tersebut, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Junkfood

Sebelum membahas alasan kenapa burger termasuk dalam kategori junkfood yang gak baik untuk kesehatan, sebaiknya kita cari tahu dulu pengertian junkfood itu sendiri. 

Source: Istockphoto

Gak semua fast food alias makanan cepat saji masuk dalam kategori junkfood yang tergolong makanan sampah. Dilansir dari SehatQ, makanan junkfood adalah sebutan untuk makanan yang minim kandungan gizi, tapi tinggi natrium, lemak, gula, dan perisa makanan lainnya.  Junkfood memang cukup erat dan sering disandingkan dengan fast food yang diolah secara cepat dan instan, sehingga kurang tercukupi variasi nutrisinya.

Lebih buruknya lagi, makanan yang rendah gizi ini sengaja dibuat sangat enak dengan tambahan lemak, garam, gula, dan penambah rasa sintetik. Pengolahannya pun banyak yang digoreng atau penggang kering berminyak supaya garing serta gurih nikmat. Dalam pengertiannya ini, burger masuk dalam daftar fast food yang merangkap juga sebagai junk food.

Burger Jadi Makanan Kurang Sehat

Cara penyajiannya yang simpel dan rasanya yang super gurih, bikin makanan satu ini sangat sulit untuk ditolak. Terdiri atas roti (bun), patty daging olahan, sedikit sayuran, dan beberapa jenis saus penyedap rasa, membuatnya masuk dalam selera semua orang. Meskipun banyak dikonsumsi oleh semua kalangan, makanan ini menyimpan risiko kesehatan yang kurang baik.

Source: Istockphoto

Dilansir dari KlikDokter, burger memang punya komponen pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, dari mulai karbohidrat, protein, serat, dan sedikit vitamin dari sayur. Akan tetapi, kebaikan dari nutrisi tersebut akhirnya “kalah” oleh kandungan bahan lainnya yang justru merusak tubuh. 

Burger mempunyai kandungan kalori, lemak jenuh, dan natrium yang sangat tinggi dalam satu porsinya. Jadi, meskipun makanan ini mengandung sayuran seperti lembaran selada, irisan tomat, dan beberapa pickled cucumbers (acar timun), tetapi kandungan lainnya lebih merugikan. Lagipula jumlah sayuran yang digunakan pun gak seberapa bila dibandingkan tebalnya daging patty, lelehan keju, bacon, hingga mayones berlemak.

Jadi bisa dinilai sendiri bagaimana kandungan natrium dan lemak jahatnya yang menutupi kebaikan dari bahan lainnya.

Bahan Olahan yang Gak Sehat

Source: Istockphoto

Karena menggunakan porsi daging yang cukup besar, jangan bayangkan burger sebagai pilihan makanan berprotein yang sehat. Perlu diketahui juga, bahan yang sering digunakan untuk membuat patty-nya bukanlah daging yang berkualitas tinggi. Memang banyak restoran yang mengklaim daging patty-nya menggunakan daging kualitas premium, namun gak ada yang bisa memastikan hal tersebut.

Patty-nya yang terbuat dari cincangan daging, membuat gak ada yang bisa memastikan bagian daging apa saja yang dipakai. Bahkan, persentase “daging sungguhan” dengan daging campuran lainnya bisa sampai berkisar 50:50. 

Biasanya daging cincangannya berasal dari bagian sapi sisa yang gak terpakai lalu diolah menjadi satu. Misalnya urat, gajih (lemak), tulang rawan, jaringan ikat sapi, dan lain sebagainya.

Kandungan Buruk dari Burger

Berdasarkan rekomendasi dari berbagai organisasi kesehatan pangan, batas maksimal konsumsi natrium dalam tubuh hanya 1.500 - 2.300 mg per harinya. Namun dalam banyak temuan penelitian, dalam satu burger saja sudah mengandung 3.000 - 4.000 mg natrium. Tambahan natrium dan garam berlebih tersebut sering dipakai untuk membuat campuran dagingnya makin tasty. 

Source: Istockphoto

Selain itu, banyak produsen burger instan yang menambahkan berbagai zat aditif, seperti natrium fosfat serta nitrat. Zat-zat aditif tersebut dipakai untuk mengawetkan dan memberi tekstur pada daging. Amonia juga kerap ditambahkan ke adonan daging giling untuk membunuh bakteri.

Burger juga umumnya mendapatkan tambahan lebih dari 1.000 kalori dari berbagai tambahan saus dan makanan pendamping lainnya. Seringkali burger disajikan dengan makanan pendamping lain yang gak kalah buruknya seperti kentang goreng, onion ring, keju leleh, daging bacon, dan minuman bersoda. Belum lagi dari aneka sausnya seperti saus tomat sintetik, mustard, dan mayones yang sangat tinggi kandungan lemak serta gulanya.

Membuat Burger yang Lebih Sehat

Bisakah mengubah burger dari junkfood yang gak sehat menjadi salah satu pilihan makanan sehat? Jawabannya bisa yang salah satu caranya dengan membuat sendiri burgernya di rumah. Segala makanan yang diolah sendiri di rumah umumnya akan lebih terjamin kesehatannya, karena bisa dikontrol sendiri bahannya.

Source: Istockphoto

Berikut ini beberapa cara menyiasati burger jadi pilihan makanan yang lebih sehat: 

  • Gunakan daging sapi “asli” yang full daging merah tanpa tambahan lemak gajih dan bagian sisa lainnya. Jika punya modal lebih, pilih juga daging sapi dari peternakan organik yang terpercaya. Kurangi juga penggunaan garam dalam pembuatan patty-nya.
  • Ganti daging sapi dengan bahan daging bernutrisi lain seperti ikan dan bagian dada ayam. Penggunaan daging dada ayam dan ikan tersebut bisa mengurangi kandungan lemak jenuh.
  • Bisa pilih alternatif burger vegetarian dan vegan dari bahan-bahan nabati yang menyehatkan.
  • Tambahkan porsi sayuran seperti irisan tomat, selada, irisan timun segar, parutan wortel, kubis, atau acar timur.
  • Ketimbang memakai banyak saus sintetik dan mayones, coba gunakan saus salsa atau saus mustard yang alami.

Nah itu dia alasan kenapa burger sering disebut sebagai junkfood dan makanan yang gak sehat. Meskipun makanan ini tergolong buruk jika dikonsumsi berlebihan, kamu bisa kok membuat sendiri burger sehat versi kamu. Terlepas dari kandungannya, makanan ini tetap mengandung nutrisi yang baik seperti asupan protein daging yang memadai.