Food

10 Makanan Khas Imlek Penuh Makna. Wajib Ada di Meja!

by Danang Lukmana | January 14, 2022

10 Makanan Khas Imlek Penuh Makna. Wajib Ada di Meja!

Tahun baru Imlek sebentar lagi akan tiba dan banyak keluarga Tionghoa pasti akan mulai mempersiapkan aneka makanan khas Imlek. Sajian makanan adalah aspek penting yang harus diperhatikan dalam perayaan pergantian tahun. Bukan hanya untuk memeriahkan tahun baru, tapi makanan-makanan tersebut mengandung makna dan filosofi khusus. 

Jadi gak cuma sembahyang, makanan khas Imlek juga mengandung makna doa dan pengharapan yang baik. Berikut ini makanan khas Imlek penuh makna dan sering tersaji di atas meja makan.

1. Kue Keranjang

Source: Istockphoto

Imlek tanpa kue keranjang ibarat sayur tanpa garam, alias saling melengkapi dan wajib ada. Kue keranjang atau yang disebut juga sebagai dodol Cina, bukan hanya tersaji di meja makan keluarga tapi juga di altar persembahan saat sembahyang. Makanan bertekstur kenyal bercita-rasa manis ini akan disusun bertumpuk dengan rapih.

Nian Go atau nama lain dari kue keranjang ini memang mempunyai makna yang cukup dalam. Makanan manis ini menjadi simbol dari harapan keluarga untuk siap menerima kesejahteraan di masa mendatang. Disusun bertumpuk, kue ini melambangkan pendapatan, posisi, dan doa supaya anak-anak bisa tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya. 

2. Siu Mie

Source: Istockphoto

Menu selanjutnya adalah Siu Mie alias mie panjang umur yang sangat wajib disajikan di keluarga saat Imlek. Dalam tradisi Tionghoa, mie yang dimasak hingga disajikan di atas meja gak boleh sampai patah atau terputus. Jelas keharusan penyajian mie tersebut menggambarkan makna dan filosofi doa khusus. 

Dilansir dari Kompas, mie yang dikenal dengan sebutan Siu Mie atau Changssou Mian ini mempunyai simbol pengharapan agar diberi umur panjang. Jika mie sampai patah atau terpotong, maka umur pun bisa jadi lebih pendek. 

3. Bebek Panggang

Source: Istockphoto

Sajian spesial yang cukup mewah terhidang saat Imlek adalah bebek panggang ala Beijing atau yang dikenal juga sebagai peking duck. Meskipun namanya mengandung kata “Beijing”, sebetulnya menu bebek panggang ini berasal dari Guangdong. Menu bebek yang kulitnya cokelat mengkilap ini sejarahnya memang tersaji di antara keluarga kaya dan bangsawan kerajaan.

Cara penyajiannya sama seperti mie yakni harus satu ekor tanpa terlebih dahulu dipotong-potong. Harapan menyajikan menu ini agar keluarga diberi kemakmuran layaknya keluarga bangsawan. Selain itu, disajikan bentuk utuh agar keluarga senantiasa bersatu, tetap utuh, dan bahagia bersama.

4. Babi Panggang

Source: Istockphoto

Daging babi memang unsur penting dalam tradisi kuliner masyarakat Tionghoa dan tentu saja tersaji wajib saat Imlek. Olahannya pun bisa berupa babi panggang (bipang), dimasak asam manis, atau berbagai olahan khusus dengan rempah-rempah. Hidangan daging babi bukan hanya sebatas menu makanan nikmat di dalam piring makan saja, tapi juga bermakna khusus.

Dalam tradisi Tionghoa, binatang babi yang punya postur bulat dan gendut melambangkan sebuah kemakmuran rezeki. Daging bagian perutnya (pork belly) yang bentuknya berlapis antara daging dan lemak, menggambarkan sebuah rezeki yang bertingkat. Celengan uang pun sering berbentuk babi, menyimbolkan binatang ini adalah simbol kemakmuran serta kantung rezeki.

5. Ikan

Source: Istockphoto

Dalam tradisi masyarakat Tionghoa Indonesia dan Peranakan, ikan yang disajikan sebagai makanan khas Imlek adalah bandeng. Sama dengan mie atau bebek panggang, ikan juga harus disajikan dalam keadaan utuh. Biasanya ikan hanya diolah secara sederhana dengan dikukus atau steam sehingga gak perlu dipotong-potong.

Saat disajikan, kepala ikan harus diarahkan menghadap ke tamu kehormatan atau orang tua sebagai bentuk penghormatan. Daging ikan juga simbol sebuah kemakmuran dan harapan membawa keberuntungan. Ikan yang berenang gesit di air juga simbol agar manusia juga selalu gesit dalam mencari rezeki. 

6. Jiaozi (Dumpling)

Source: Istockphoto

Makanan khas Imlek berikutnya yang juga sering disajikan adalah jiaozi alias kuotie. Makanan ini termasuk dalam rumpun pangsit (dumpling) yang biasanya ada dalam dimsum. Biasanya dumpling diisi daging babi giling, ayam, atau sapi yang dicampur sayuran seperti kubis dan daun bawang. 

Cara menikmatinya cukup dicelupkan ke kecap asin yang sudah dicampur bubuk cabai atau parutan jahe. Nah, disantapnya pun bersama-sama keluarga di meja makan sebagai simbol kerukunan dan kebersamaan. Lalu bentuk jiaozi yang menyerupai kantung uang zaman dulu juga menyimbolkan kemakmuran dan kekayaan. 

7. Yu Sheng

Source: Istockphoto

Yu Sheng adalah semacam salad yang terbuat dari irisan sayur-sayuran segar dan juga buah. Bahkan beberapa juga memasukkan irisan ikan salmon, tuna, bahkan mie ke dalamnya. Biasanya salad ini akan disajikan di atas piring besar di tengah meja makan dan akan disantap dengan cara unik. 

Setiap anggota keluarga sudah bersiap dengan sumpit masing-masing dan pada hitungan ketiga salad ini akan diaduk bersama-sama. Semakin tinggi adukan bahkan hingga terlempar ke atas, akan dianggap lebih baik. Karena semakin tinggi adukan tersebut menandakan harapan mereka untuk terkabul pun akan makin tinggi. Serta keberuntungan yang didapat juga akan makin berlimpah ruah.

8. Manisan 

Source: Istockphoto

Aneka manisan dan permen juga disajikan khusus saat Imlek tiba. Biasanya manisan tersebut dikemas dalam wadah segi-delapan yang disebut tray of togetherness. Dalam wadah tersebut berisi aneka macam manisan yang melambangkan maknanya masing-masing.

Secara umum kotak manisan ini melambangkan kebahagiaan, kemakmuran, dan keberlimpahan rezeki. Menyantap aneka makanan manis memang bisa membawa rasa bahagia terlebih bersama keluarga besar di momen spesial. Bermacam jenis manisan tersebut juga menyimbalkan keberlimpahan yang akan didapatkan.

9. Jeruk Mandarin

Source: Istockphoto

Saat menyebut salah satu buah yang paling identik dengan perayaan Imlek, maka jawabannya adalah jeruk. Jeruk santang alias jeruk mandarin memang pasti selalu tersaji di atas meja makan keluarga ataupun altar persembahyangan. Biasanya jeruk ini disajikan masih dengan tangkai daun yang masih menempel.

Bukan sekedar buah untuk pemanis tampilan ataupun penyegar mulut saja, jeruk juga punya makna doa yang penting. Warnanya yang kuning oranye cerah tampak seperti sebuah kumpulan emas sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan. Selain itu jeruk utuh yang masih bertangkai juga simbol kesejahteraan yang akan senantiasa bertumbuh.

10. Lapis Legit 

Source: harpersbazaar

Terkhusus masyarakat Tionghoa di Indonesia, biasanya terdapat kue yang spesial tersaji dalam perayaan Imlek yakni kue lapis legit. Kue yang punya rasa manis legit dengan aroma rempah ini jadi kudapan “sakti” saat Imlek. Apalagi kue klasik ini punya bentuk berlapis yang punya makna simbolisasi tertentu.

Biasanya kue ini punya 18-24 lapisan yang diibaratkan seperti lapisan rezeki yang gak akan ada habisnya. Harganya yang relatif mahal karena proses pembuatannya memakan waktu lama disertai kecermatan tinggi, membuat kue ini semakin sahih untuk dianggap sebagai simbol kemakmuran. 

Nah, itu dia makanan khas Imlek yang punya makna filosofi penting terkait pengharapan yang baik. Buat kamu yang ikut ngerayain Imlek, biasanya makanan apa sih yang wajib ada di meja makan/meja tamu?