Food

Sejarah Mooncake: Kue Wajib di Festival Pertengahan Musim Gugur

by Wahyu Panca Handayani | January 21, 2022

Sejarah Mooncake: Kue Wajib di Festival Pertengahan Musim Gugur

Nibblers, kamu sudah pernah nyicipin mooncake? Meskipun berasal dari China, kue satu ini bisa kamu temuin di Indonesia dengan sangat mudah. Apalagi, masih banyak warga keturunan Tionghoa di Indonesia yang tetap melestarikan budaya nenek moyang mereka hingga saat ini.

Tapi, pernah gak sih kamu penasaran kenapa hidangan khas masyarakat Tionghoa ini bisa begitu populer? Nah, di sini Nibble aku merangkum semua hal tentang hidangan yang juga dikenal dengan nama kue bulan ini. Baca terus sampai habis, ya!

Apa Itu Mooncake (Kue Bulan)?

Source: Freepik

Sebelum membahas lebih jauh, tentu saja sebelumnya kamu harus kenalan dulu dengan hidangan oriental satu ini. Menurut The Guardian, mooncake singkatnya adalah kue tradisional berbentuk bulat dengan tekstur kenyal dan isian manis ataupun gurih di dalamnya. Nah, hidangan satu ini biasanya akan banyak dijual pada musim gugur, menjelang Festival Kue Bulan.

Kamu bisa dengan mudah membedakan makanan khas musim gugur ini dengan makanan lainnya dari penampilannya, lho. Gak hanya berbentuk bulat menyerupai bulan, kue yang berwarna emas kecokelatan ini juga khas dengan stempel tulisan mandirin ataupun ukiran bunga dan karakter lucu di atasnya. Jadi, begitu melihatnya, kamu akan langsung bisa membedakannya.

Kue bulan memiliki banyak varian rasa untuk isiannya sehingga kamu gak akan pernah bosan meskipun harus memakannya setiap tahun. Pada awalnya, kue ini umumnya berisikan pasta kacang merah atau biji teratai dan kuning telur asin. Namun, sekarang kamu bisa banget nyicipin kue satu ini dengan isian keju, coklat, buah-buahan, matcha, es krim, daging babi, dan bahkan seafood, lho.

Sejarah Mooncake

Seperti yang sudah kamu baca di atas, kue satu ini identik dengan Festival Kue Bulan yang dirayakan setiap tanggak ke-15 bulan ke-8 di kalender China. Dalam momen ini, semua anggota keluarga berkumpul bersama dan menikmati hidangan khas ini dengan ditemani secangkir teh hijau. Tapi, bagaimana tradisi tersebut sebenarnya dimulai?

Source: Freepik

Ada banyak versi cerita tentang asal-muasal lahirnya festival dan kue yang sudah dibuat lebih dari 1.000 tahun lalu tersebut. Meskipun demikian, semua cerita tersebut hampir mirip satu sama lain dan tentu saja sama-sama menceritakan kisah pasangan suami-istri Hou Yi dan Chang’e yang terpisah jarak bumi dan bulan. 

Jika melansir dari versi cerita yang diunggah oleh South China Morning Post, Hou Yi merupakan seorang pemanah andal yang diminta oleh Kaisar Langit untuk memanah dan menjatuhkan 9 dari 10 matahari agar bumi tidak kepanasan. Berhasil menjalankan misinya, Hou Yi pun dihadiahi cairan keabadian yang kemudian dititipkannya pada sang istri, Chang’e.

Namun, saat Hou Yi sedang pergi berburu, salah satu temannya yang licik datang ke rumahnya dengan maksud mencuri cairan tersebut. Tak ingin cairan tersebut jatuh ke tangan yang salah, Chang’e pun nekat menegaknya sekaligus. Chang’e tiba-tiba saja menjelma menjadi seorang dewi dan terbang ke langit. Ia kemudian memilih untuk menetap di bulan, meninggalkan Hou Yi yang sedih dan terus mengenangnya.

Sejak saat itu, festival pertengahan musim gugur tersebut digelar untuk memperingati kepergiaan Chang’e. Chang’e sendiri kemudian dianggap sebagai Dewi Bulan, dan masyarakat pun mulai memberikan persembahan padanya. Nah, salah satu dari hidangan persembahan tersebut adalah kue bulan ini yang konon merupakan makanan favorit Chang’e.

Makna Kue Bulan

Source: Freepik

Dibentuk dengan karakternya yang khas dan unik, kue bulan ternyata punya makna mendalam lho, Nibblers. Bentuk aslinya yang bulat tersebut tak hanya merepresentasikan bentuk bulan, tetapi juga melambangkan kebersamaan dan kebahagiaan karena bentuknya yang menyatu sempurna. Apalagi, kue ini juga biasa dimakan bareng saat festival pertengahan musim gugur di mana semua anggota keluarga pulang dan berkumpul bersama.

Pernah memperhatikan cetakan yang ada pada bagian atas mooncake ini? Di zaman sekarang, kue bulan ini dimodifikasi dengan ukiran bunga-bungaan yang cantik. Tapi aslinya, kue ini dulunya diukir dengan aksara Mandarin yang bermakna “panjang umur” ataupun “harmoni”. Tak heran jika kue favorit Chang’e yang konon hidup abadi tersebut melambangkan harapan panjang umur.

Resep Kue Bulan Tradisional

Tertarik ingin buat kue khas festival musim gugur ini sendiri? Sekarang sih kamu bisa nemuin berbagai macam varian kue bulan. Selain isiannya, adonan kue bulan sendiri juga sudah dimodifikasi, lho. Nah, buat yang pengen bikin mooncake tradisional, kamu bisa lho mengikuti resep mooncake gaya Kanton seperti yang diulas Kompas ini.

Untuk adonan kue bulan sendiri, kamu hanya perlu menyediakan 180 gram tepung terigu, 125 gram madu, 1/8 sendok teh pengembang, dan 55 gram minyak kacang tanah. Campur semua adonan tersebut ke dalam wadah besar dan aduk dengan spatula hingga lembut dan lengket. Begitu selesai diaduk, pindahkan adonan tersebut ke atas plastik wrap dan bungkus selama 1-2 jam.

Adapun untuk isiannya, kamu bebas memilih isian pasta kacang merah atau pasta biji teratai dan kuning telur asin. Tapi, kalau kamu mau menggunakan isian pasta biji teratai buatan sendiri, kamu tentu saja harus mulai nyiapin pasta tersebut paling tidak satu hari sebelumnya.

Source: Freepik

Setelah adonan dan bahan isian yang telah dibentuk jadi bulatan siap, bagi adonan tersebut menjadi 20 porsi, yang masing-masing berukuran 15 gram. Gulung lalu gepengkan masing-masing adonan tersebut dan masukkan pasta kacang merah atau pasta biji teratai ke tengahnya. Tarik perlahan bagian pinggir adonan tersebut hingga isian tertutupi adonan dengan sempurna. Jangan lupa cetak adonan tersebut dengan cetakan khusus, ya!

Setelah kamu selesai membentuk adonan kue bulan tersebut, sekarang kamu hanya perlu memanggangnya dua kali di dalam oven. Pemanggangan pertama cukup lima menit saja ya, Nibblers. Setelah itu, olesi kue tersebut dengan egg wash atau kocokan satu butir kuning telur dan satu sedok makan putih telur lalu masukkan lagi ke dalam oven selama 15 menit. 

Begitu proses pemanggangan selesai, kamu masih harus mendiamkannya di atas rak berongga di suhu ruangan terlebih dulu. Kemudian, simpan kue bulan tersebut di dalam wadah yang tertutup rapat dan biarkan selama 1-2 hari hingga tekstur kue jadi lebih lembut. Setelah itu, baru deh kamu bisa nikmatin kue yang identik dengan musim gugur itu bareng semua anggota keluarga.

Nah, itulah penjelasan tentang mooncake, berikut sejarah, makna, dan resepnya. Mau coba bikin?