Photo source: Freepik
Ada kabar gembira nih Nibblers, kuliner Indonesia seperti Otak-Otak dan Ketupat akhirnya masuk dalam daftar Oxford English Dictionary (OED). Dalam pemutakhiran terkini mereka periode Maret 2025, dua kuliner khas Indonesia ini resmi menjadi kosakata dalam bahasa Inggris.
Sebelumnya sudah ada beberapa kuliner lokal Indonesia lainnya yang sudah masuk dalam daftar ini, membuat semakin banyaknya kuliner lokal yang diakui pihak Internasional.
Alasan Kata-Kata Kuliner Indonesia Masuk OED
Photo source: @_herlina_ng
Menurut akun instagram @badanbahasakemendikbud, sebetulnya ada tiga kosakata kuliner yang akrab di Indonesia dan masuk dalam kosakata Oxford English Dictionary. Ketiga kuliner yang masuk tersebut antara lain lumpia, otak-otak, dan ketupat.
Ketiga istilah tersebut menjadi bagian dari 600 kata dan frasa baru yang ditambahkan dalam pembaruan terbaru kamus tersebut. Menariknya, 47 entri berasal dari berbagai bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia, yang semakin menunjukkan peran Indonesia dalam kontribusi bahasa global.
Selain dari bahasa Indonesia, terdapat juga bahasa lainnya seperti Malaysia, Filipina, Irlandia, dan Afrika Selatan. Pemutakhiran ini mencerminkan bagaimana budaya dan bahasa saling memengaruhi, menjadikan bahasa Inggris semakin beragam dan inklusif.
Makna Kuliner Indonesia dalam OED
Masuknya nama lumpia, otak-otak dan ketupat ini bukanlah hal yang pertama untuk kuliner Indonesia atau Asia Tenggara bisa masuk ke dalam Oxford English Dictionary. Sebelumnya sudah ada beberapa kuliner lainnya yang terdaftar di sana, seperti satay atau sate, gado-gado, dan rendang.
Nah yuk simak bagaimana Oxford English Dictionary memberi penjelasan dan makna dari kuliner-kuliner lokal Indonesia dan Asia Tenggara berikut ini!
1. Ketupat
Photo source: @coliseumcafe
Makna Ketupat dalam OED disebutkan sebagai berikut:
“A small rice cake boiled in a pouch of woven palm leaves, originating in Indonesia but also popular in Brunei, Malaysia, and Singapore.”
atau
“Kue beras kecil yang direbus dalam kantung anyaman daun kelapa, berasal dari Indonesia tetapi juga populer di Brunei, Malaysia, dan Singapura.”
Dalam penjelasan OED juga dijelaskan bahwa ketupat memang berasal dari negara-negara berbahasa Melayu seperti Indonesia, Brunei, Malaysia, dan Singapura. Makanan ini memang berasal dari beras maupun beras ketan yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa.
Biasanya dimakan sebagai pelengkap sate atau hidangan lainnya, dan secara tradisional disajikan pada acara-acara perayaan. Bahkan bukti penggunaan kata ini yang ditemukan OED berasal dari tahun 1886, yang tertera dalam Journal Straits Branch Royal Asiatic Society.
2. Lumpia
Photo source: @christabellenanetta
Selanjutnya Lumpia yang dalam kamus OED ditulis atau dimaknai sebagai berikut:
“In East and Southeast Asian cookery: any of various types of spring roll, typically consisting of a very thin pancake filled with minced meat, seafood, or vegetables, rolled into a cylinder (and sometimes deep-fried), and served with a dipping sauce.”
Atau
“Dalam masakan Asia Timur dan Tenggara: salah satu dari berbagai jenis lumpia, biasanya terdiri dari panekuk sangat tipis yang diisi dengan daging cincang, makanan laut, atau sayuran, digulung menjadi silinder (dan terkadang digoreng), dan disajikan dengan saus cocol.”
Sejarahnya lumpia merupakan kuliner asal Tiongkok (Asia Timur) yang berkembang di Asia Tenggara. Kata lumpia bisa ditelusuri dalam bahasa Tagalog (Filipina), Melayu, Indonesia, bahkan Belanda. Dalam bahasa Tagalog, Melayu, dan Indonesia dituliskan sebagai "lumpia/lunpia", sedangkan bahasa Belanda dituliskan menjadi "loempia".
Pemakaian kata “lumpia” dalam bahasa Inggris bisa ditelusuri sejak tahun 1924, seperti termuat dalam Fresno (California) Morning Republican. Media Los Angeles Times tahun 1962 juga pernah memuat lumpia sebagai hidangan dalam sebuah restoran masakan Indo-Belanda. Lumpia bersanding dengan daging panggang, masakan Oriental, dan minuman bir.
3. Otak-Otak
Photo source: @lisagunawan05
OED memberi penjelasan terhadap otak-otak sebagai berikut:
“A Southeast Asian dish consisting of ground fish or other seafood mixed with spices and coconut milk, wrapped in banana or palm leaves, and cooked by steaming or grilling over an open charcoal fire, usually served as an accompaniment to nasi lemak”
atau
“Hidangan Asia Tenggara yang terdiri dari ikan giling atau makanan laut lainnya yang dicampur dengan rempah-rempah dan santan, dibungkus dengan daun pisang atau daun lontar, dan dimasak dengan cara dikukus atau dipanggang di atas api arang terbuka, biasanya disajikan sebagai pelengkap nasi lemak.”
Artinya secara etimologi bahasa, pihak Oxford menyatakan bahwa Otak-Otak adalah kuliner negara Asia Tenggara yang berasal dari wilayah kebudayaan Melayu. Hal tersebut mereka perkuat dengan bukti penggunaannya paling awal terjadi pada tahun 1929 di koran Malaya Tribune asal Singapura. Di koran tersebut otak-otak masih ditulis sebagai otah-otah dengan huruf H.
Nah itu dia Nibblers, masuknya kuliner Indonesia ini ke dalam OED menambah kebanggaan bagi kekayaan kuliner wilayah negara kita. Hal itu menunjukkan bahwa budaya kuliner Indonesia semakin diakui dan dihargai di tingkat internasional.
Kalian pun gak perlu ragu lagi untuk memakai kata Otak-Otak, Ketupat, atau Lumpia ketika berbicara memakai bahasa asing. Jadi gaperlu lagi bingung menyebut ketupat dengan sebutan stuffed rice/rice cake in woven palm leave atau menyebut otak-otak sebagai fish cake atau bahkan brain-brain.